Halo temen-temen! Salam kenal, aku Wilda Bela dan kali ini kita akan membahas tentang IPv6 juga konversi dari IPv4 ke IPv6. Mungkin selama ini kalian lebih sering mendengar IPv4, tetapi sebenarnya IP atau Internet Protocol ada 2 jenis yakni IPv4 dan IPv6. IPv6 merupakan penyempurnaan dari IPv4. Terdiri dari 128 bit, tersusun dari 8 blok yang masing-masing blok memuat 16-bit dan dalam penulisannya berupa angka dan huruf. Jika di IPv4 kita menggunakan bilangan biner dan desimal, sedangkan untuk IPv6 menggunakan bilangan biner dan heksadesimal. Penjelasan mengenai jenis-jenis bilangan bisa dibaca pada artikel sebelumnya.

Penulisan dalam IPv6 menggunakan titik dua seperti fe80::d4a8:6435:d2d8:d9f3b11 berbeda dengan penulisan Ipv4 yang dipisahkan dengan titik seperti 192.168.29.1. Dalam penerapannya, Ipv6  menyediakan alamat IP yang tidak terbatas dan akan menggantikan IPv4 untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat. Mungkin sekarang belum banyak yang menggunakan tapi seiring berjalannya waktu data penggunaan IPv6 semakin meningkat.

Kita juga bisa mengkonversi IPv4 ke dalam bentuk IPv6, agar lebih mudah dalam mengkonversinya, sebaiknya sudah paham dahulu mengenai jenis bilangan komputer dan cara konversinya ke masing-masing bilangan. Dari bentuk IPv4, setiap oktet nya kita ubah ke dalam bentuk biner terlebih dahulu, setelah itu bilangan tersebut dikonversi ke bilangan heksadesimal dengan cara mengelompokkan setiap 4 digit lalu dicari bilangan heksadesimalnya. Atau bisa juga dengan cara mengubah langsung dari bilangan desimal ke bilangan heksadesimal.

Dari contoh diatas, hasil konversi IPv6 adalah d1:ad:35:a7 dari dua cara di atas, temen-temen di bebaskan untuk memilih mana yang temen-temen caranya lebih singkat dan mudah. Sekian dari pembahasan kali ini, terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca!

Last modified: November 18, 2021

Author

Comments

Write a Reply or Comment

Your email address will not be published.